Cukupkah Mencegah DBD dengan FOGGING?

✨️Cukupkah mencegah penularan DBD dan Chikungunya hanya dengan Fogging?✨️

Puskesmas Selomerto 1 dari bulan Desember 2023 mengamati adanya peningkatan kasus terduga Chikungunya, serta mulai munculnya kasus DBD di Kelurahan Selomerto. Selain itu, hasil survei jentik nyamuk juga menunjukkan kepadatan vektor, dengan hasil 18% rumah yang diperiksa positif berjentik (batas aman 5%).

Penyakit Chikungunya adalah infeksi virus chikungunya yang ditandai dengan demam dan nyeri sendi secara mendadak, bahkan kesulitan bergerak. Sedangkan DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, yang ditandai dengan demam mendadak yang tinggi mencapai 39 derajat celsius, nyeri kepala, menggigil, lemas, nyeri di belakang mata, otot, dan tulang, ruam kulit kemerahan, hingga perdarahan lainnya.

Kedua jenis virus ini menyerang dan menulari manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus.

Adapun fogging merupakan metode menyemburkan insektisida, untuk membunuh nyamuk dewasa. Fogging tidak bisa asal2an, karena harus memenuhi kriteria dalam pelaksanaanya. Seperti adanya penularan kasus, serta ditemukan jentik nyamuk lebih dari 5% dari hasil survei jentik nyamuk di rumah warga.

Fogging hanya bisa membunuh nyamuk dewasa. Artinya, fogging ini tidak bisa membunuh terlur nyamuk, maupun jentik2 nyamuk. Adapun untuk memberantas telur dan jentik nyamuk bisa dilakukan dengan langkah sederhana, seperti menguras dan menyikat penampungan air, menutup penampungan air, dan mendaur ulang barang bekas PLUS mencegah gigitan dan perkembang biakan nyamuk. (rth)